Isolasi Senyawa Bioaktif 5
Sirih merah memiliki metabolit alkaloid, flavonoid, tanin dan minyak atsiri dengan aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri. Namun, pada sirih merah yaitu pada daunnya masih terdapat zat-zat ballast seperti klorofil yang bersifat non polar sehingga dapat mempengaruhi aktivitas biologis, oleh karena itu diperlukan proses purifikasi.
Proses purifikasi ini memiliki tujuan yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan zat zat ballast seperti klorofil tetapi tidak hanya klorofil proses purifikasi ini juga mengurangi resin dan lilin pada ekstrak yang akan diuji.
Berikut link ekstraksi purifikasi pada tanaman sirih merah
Saya menbaca di suatu literatur, bahwasannya untuk tingkatan kemurnian (purity) suatu struktur senyawa tertentu, kemurnian bahan harus 95-100%.
ReplyDelete1. Bagaimana kita mengetahui apakah ekstrak kita, terkhususnya daun sirih merah ini telah murni 95-100%?
2. Bagaimana waktu pengecekan kemurnian ini? Apakah dilakukan pada setiap proses purifikasi, misalnya setelah diberi pelarut non polar, diuji kemurnian terlebih dahulu, baru setelahnya dilakukan pelarutan dengan pelarut semi polar kembali atau di akhir setelah proses purifikasi selesai?
3. Lalu apabila terjadi kesalahan, dimana kemurnian ekstrak kita hanya 70%, bagaimana mengatasinya?
1. untuk mendapatkan ekstrak sirih merah 95-100% yaitu dilakukan dengan ekstraksi digesti dimana menggunakan panas 40-50 derajat C dengan pelarut etanol 96% agar dapat menarik atau melarutkan senyawa aktif daun sirih merah yang bersifat polar maupun semi polar, setelah itu di uapkan dengan evaporator agar mendapat kan ekstrak kental, untuk benar benar mendapatkan ekstrak yang purity dilakukan lg purifikasi dengan n-heksana untuk menghilangkan klorofil, resin maupun lilin, pelarutan n-heksana diulangi sebanyak 5-10 kali hingga diperoleh cairan tak berwarna atau terlihat jernih. Setelah
ReplyDeletecairan n-heksan cukup jernih kemudian dipisahkan dari endapan dengan cara didekantir dan dibiarkan hingga sisa n-heksan pada endapan menguap sehingga diperoleh ekstrak terpurifikasi.
2. untuk pengecekan waktu kemurnian yaitu ketika diperoleh cairan tak berwarna atau terlihat jernih, setelah cairan n-heksana tadi cukup jernih yang kemudian dipisahkan dan sisa n-heksana pada endapan menguap sehingga diperoleh ekstrak yang purity
ReplyDelete3. apabila terjadi kesalahan diulang kembali proses ekstraksi dan mencari tahu kesalahannya dimana dan untuk menghindari kesalahan kita haru mengetahui sifat senyawa dari tanaman yang akan kita uji agar mengetahui pelarut serta metode ekstraksi yang akan digunakan serta konsentrasi pelarut yang akan digunakan, lalu di purifikasi kembali ekstrak yang didapat. karena itu sebelum melakukan ekstraksi atau purifikasi kita harus mengetahui sifat senyawa tanaman dan mencari pelarut dan metode ekstraksi yang cocok, untuk menghindari kegagalan
ReplyDelete